Selasa, 30 April 2013

materi getaran gelombang


Getaran dan Gelombang

Gambar 1
Peta Konsep Getaran dan Gelombang

a.      Getaran
Gerak bolak-balik di sekitar titik kesetimbangan inilah yang disebut getaran. Getaran biasanya dihasilkan ketika sebuah benada dipindahkan atau disimpangkan dari keadaan seimbangnya sehingga benda tadi menanggapi gaya tersebut dengan kembali ke keadaan setimbangnya.



Gambar 2
Getaran pada suatu benda
Titik A merupakan titik awal benda sebelum disimpangkan atau digunakan sebagai titik kesetimbangan. Kemudian, benda disimpangkan sejauh B kemudian dilepaskan. Benda berayun melewati titik kesetimbangan (tiitk A) sampai pada simpangan terjauh di titik C dan kembali lagi melewati titik A begitu seterusnya secara teratur. Benda dikatakan melakukan satu getaran penuh jika benda bergerak dari B – A – C – A – B  atau A – B – A – C – A  atau C – A – B – A – C.  Dalam getran dikenal dengan istilah-istilah seperti simpangan, amplitudo, periode, dan frekuensi getaran. Contoh getaran dalam kehidupan sehari-hari adalah saat kereta api lewat atau datang kamu akan merasakan tanah yang kamu injak terasa berhetar. Getaran juga terjadi pada kaca-kaca jendela rumah ketika terjadi guntur yang kuat.

b.      Simpangan dan Amplitodo Getaran

Gambar 3
Amplitudo

satu getaran penuh dihitung dari titik awal sebuah benda bergerak sampai kembali ke titik itu lagi. Jarak beban ke titik setimbang disebut dengan simpangan. Adapun simpangan terbesar dari suatu getaran disebut amplitudo.

c.       Periode dan Frekuensi Getaran
 Waktu yang diperlukan untuk menempuh satu kali getaran disebut periode getar yang dilambangkan dengan T.
T = t /n [1]

Ket:
n = jumlah getaran.
t = waktu yang diperlukan (sekon)
T = periode getaran (sekon)
Adapun banyaknya getaran dalam satu sekon disebut frekuensi (f). Periode getaran memiliki  satuan yaitu sekon, sedangkan satuan yang dimiliki oleh frekuensi adalah Hertz (Hz). Hertz diambil dari nama seorang ilmuan Fisika Heinrich Hertz (1857-1894). Karena jasa-jasanya, namanya diabadikan dalam satuan frekuensi yaitu Hertz.
Untuk mengukur periode getaran digunakan persamaan sebagai berikut.
Hubungan antaran frekuensi dan periode dapat dituliskan dalam bentuk matematika sebagai berikut:
T = 1 /f atau f = 1 /T [2]


Getaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Untuk menempuh lintasan satu getaran diperlukan waktu yang biasa disebut periode (T).
2.      Banyaknya getaran dalam satu sekon disebut frekuensi (f).

d.      Gelombang
Gelombang adalah usikan atau getaran yang merambat melalui suatu medium. Dalam perambatannya, gelombang membawa energi. Gelombang dapat merambat melalui tiga jenis medium yaitu zat padat, zat cair, dan gas.
Gelombang ada beberapa jenis. Berdasarkan getaran dan rambatannya, gelombang dibedakan menjadi dua yaitu gelombang transversal (gelombang melintang) dan gelombang longitudinal (gelombang membujur). Menurut medium rambat (zat antara), gelombang dibedakan menjadi gelombnag mekanik dan gelombnag elektromagnetik.
a.      Gelombang transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya. Gelombang transversal dapat diamati pada tali yang digerakkan  ke atas dan ke bawah. Pada tali akan terlihat arah getarannya adalah naik-turun sedangkan arah rambatnya menuju ke depan atau tegak lurus arah getar. Contoh gelombang transversal adalah gelombang tali dan gelombang di permukaan air.

Gambar 4
Gelombang Transversal pada tali

b.      Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang mempunyai arah rambat searah dengan usikkan atau getarannya. Karena searah inilah gelombang longitudinal juga disebut sebagai gelombang membujur. Gelombang longitudinal terjadi akibat desakkan. Oleh karena itu, pola yang terbentuk adalah rapatan dan renggangan. Contoh gelombnag longitudinal adalah gelombang bunyi, pegas yang digetarkan membujur, dan gelombang dalam air. Perhatikan gambar di bawah ini!


Gambar 5
Gelombang longitudinal pada pegas


Gambar 6
Gelombang longitudinal yang terjadi pada pegas
Pola gelombang yang arah getarannya berimpit arah rambatnya inilah yang dinamakan gelombang longitudinal. Pada gelombang longitudinal terdapat rapatan dan renggangan. Panjang gelombang (λ) suatu gelombang longitudinal didefinisikan sebagai:
a.       jarak satu rapatan dan satu renggangan atau
b.      jarak antara dua rapatan yang berdekatan atau
c.       jarak antara dua renggangan yang berdekatan.
c.       Gelombang mekanik
Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium untuk merambat. Contoh gelombang mekanik antara lain gelombang pada tali, gelombang air laut, dan gelombang bunyi.
d.      Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat tanpa melalui medium. Contoh gelombang elektromagnetik adalah gelombang cahaya, gelombang radio, dan sinar-X.

Gambar 7
Gelomabang elektromagnetik merupakan perpaduan tegak lurus antara medan listrik dan medan magnet

Berdasarkan amplitudonya, gelombang dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.       Gelombang berjalan
Gelombang yang memiliki amplitudo tetap disebut  gelombang berjalan. Contoh gelombang berjalan adalah gelombang yang terjadi pada tali yang dihubungkan dengan pegas yang bergetar.
b.      Gelombang diam (stasioner)
Gelombang yang memiliki amplitudo yang berubah-ubah disebut gelombang diam (stasioner). Gelombang stasioner terjadi karena perpaduan antara gelombang datang dan gelombang pantul yang memiliki frekuensi dan panjang gelombang sama. Contoh gelombang stasioner adalah gelombang pada dawai gitar dan biola.

e.       Cepat Rambat Gelombang dan Panjang Gelombang
       Panjang gelombang. Kamu sudah mengetahui bahwa pola gelombang transversal berbentuk bukit dan lembah gelombang, sedang  kan pola gelombang longitudinal berbentuk rapatan dan renggangan. Panjang satu bukit dan satu lembah atau satu rapatan dan satu renggangan didefinisikan sebagai panjang satu gelombang.
      Pada pembahasan tentang getaran kamu sudah mengetahui tentang periode getaran. Besaran tersebut identik dengan periode gelombang. Periode gelombang adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu panjang gelombang. Jadi, satu gelombang dapat didefinisikan sebagai yang ditempuh panjang satu periode. Panjang gelombang dilambangkan dengan λ  (dibaca lamda). Satuan panjang gelombang dalam SI adalah meter (m). Kamu telah mengetahui bahwa gelombang merupakan getaran yang merambat. Merambat berarti bergerak dari suatu tempat ke tempat lain dalam selang waktu tertentu. Jika diketahui panjang gelombang dan periodenya, dapat ditentukan kecepatan gelombang tersebut.
a.       Periode gelombang
Periode gelombang adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu panjang gelombang (T).
b.      Frekuensi gelombang
Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang dalam satu sekon ( f ).
c.       Cepat rambat gelombang
Cepat rambat gelombang adalah jarak satu gelombang tiap periode. Panjang gelombang dilambangkan λ, dengan satuan meter, sedangkan kecepatan dilambangkan v satuannya m/s. Telah diketahui bahwa periode gelombang T adalah:
v = λ / T
Mengingat hubungan f = 1 / T ; f frekuensi gelombang (Hz) maka diperoleh persamaan v = λ. f [4]
Panjang gelombang juga dapat dikatakan sebagai jarak antara duan puncak bukit berurutan atau dua lembah yang berurutan. Waktu yang diperlukan untuk merambat sepanjang satu gelombang (λ) disebut periode gelombang (T). Perbandingan antara panjang gelombang (λ) dan periodenya (T) merupakan cepat rambat (v) gelombang.
λ / T = v....[5]
Adapun periode gelombang longitudinal adalah waktu yang diperlukan untuk membentuk sebuah rapatan dan sebuah renggangan yang berurutan. Dengan demikian, frekuensi gelombang longitudinal dapat dikatakan sebagai banyaknya rapatan dan renggangan yang terjadi setiap sekon. Dalam hal itu, juga berlaku persamaan.
λ = v.T ....[6]
Dengan demikian, diperoleh hubungan antara kecepatan gelombang (v)dengan panjang gelombang λ, periode (T), dan frekuensi gelombang (f) yang dituliskan sebagai berikut.
Keterangan:
v = kecepatan gelombang (m/s)
λ = panjang gelombang (m)
T = periode gelombang (sekon)
f = frekuensi gelombang (Hz) 
f.       Pemantulan dan Pemanfaatan Gelombang
Pada saat kamu berteriak di lereng sebuah bukit, kamu akan mendengar suaramu kembali setelah beberapa saat. Hal ini membuktikan bahwa bunyi dapat dipantulkan. Bunyi merupakan salah satu contoh gelombang mekanik.
Gelombang transversal atau gelombang longitudinal apabila mengenai ujung tetap, arah gelombang pantul berlawanan dengan arah gelombang datang.
Sebuah gelombang merambat pada tali, jika ujung tali diikat pada suatu penopang, gelombang yang mencapai ujung tetap tersebut memberikan gaya ke atas pada penopang. Penopang memberikan gaya yang sama tetapi berlawanan arah ke bawah pada tali. Gaya ke bawah pada tali inilah yang membangkitkan gelombang pantulan yang terbalik. Ujung yang bebas tidak ditahan oleh sebuh penopang. Gelombang cenderung melampaui batas. Ujung yang melampaui batas memberikan tarikan ke atas pada tali dan inilah yang membangkitan gelombang pantulan yang tidak terbalik.
Pada peristiwa pemantulan gelombang berlaku hukum pemantulan gelombang sebagai berikut:
1)      Gelombang datang, garis normal, dan gelombang pantul terletak pada satu bidang datar.
2)      Besar sudut pantul sama dengan sudut datang.
Gelombang memiliki sifat atau karakteristik tertentu. Sifat gelombang tersebut antara lain:
1.      dapat dibiaskan,
2.      dapat terpolarisasi,
3.      dapat mengalami interferensi,
4.      dapat mengalami difraksi, dan
5.      dapat mengalami pemantulan.
Contoh pemantulan gelombang dan pemanfaatannya adalah sebagai berikut.
a)      Gelombang air laut dipantulkan oleh pantai sehingga ada gelombang air laut yang menuju ke tengah laut.
b)      Gelombang bunyi dipantulkan oleh dinding atau tebing sehingga terjadi gema.
c)      Pemantulan gelombang bunyi oleh dasar laut dapat dimanfaatkan untuk menentukan kedalaman laut dengan menggunakan sistem sonar.
Pemantulan gelombang elektromagnetik oleh suatu benda dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi benda tersebut dengan menggunakan sistem radar.


       [1] Budi Purwanto.2009. Platinum Semesta Fenomena Fisika 2 untuk kelas VIII SMP dan MTs. Solo:PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Hlm 135
       [2]Budi Purwanto.ibid. hlm 135
       [3] Budi Purwanto.op cit. hlm 140
       [4] Budi Purwanto.ibid. hlm 140
       [5] Budi Purwanto.ibid. hlm 141
       [6] Budi Purwanto.ibid. hlm 141

Tidak ada komentar:

Posting Komentar